TRC TAGANA Provinsi Banten


PENDAHULUAN

Sebagai Satuan Tugas penanggulangan bencana yang berbasis masyarakat, TAGANA Banten dibawah binaan Dinas Sosial provinsi Banten senantiasa berupaya memposisikan diri di garda terdepan, yang selalu siap siaga terhadap setiap kejadian bencana, baik prabencana, saat tanggap darurat, maupun pascabencana. Kesiapsiagaan ini tentunya juga selalu dibarengi dengan upaya peningkatan kemampuan dan profesionalitas secara terpadu dan berkesinambungan, sejalan dengan semangat pergeseran paradigma penanggulangan bencana dunia dari patalistik responsive (kedaruratan) menjadi preventif proaktif (kesiapsiagaan yang aktif).

LATAR BELAKANG

Secara geografis, Banten yang terletak di antara 5º7'50"-7º1'11" Lintang Selatan dan 105º1'11"-106º7'12" Bujur Timur dengan luas wilayah 9.160,70 Km2 merupakan salah satu daerah yang rawan terhadap bencana. Kondisi topografi dengan wilayah datar (kemiringan 0 - 2 %) seluas 574.090 hektare, wilayah bergelombang (kemiringan 2 - 15%) seluas 186.320 hektare, dan wilayah curam (kemiringan 15 - 40%) seluas 118.470,50 hektare membuat Banten menjadi kawasan yang agak lambat diakses antara satu wilayah ke wilayah lainnya.

Kesulitan akses antar wilayah ini berdampak juga pada lambatnya kehadiran Tagana disuatu lokasi bencana. Kelambanan ini juga lebih diakibatkan oleh kemampuan personil Tagana yang hanya berada pada level ‘rata-rata’ serta mekanisme pengerahan tim yang masih bersifat koordinatif. Mengatasi kondisi tersebut, Tagana merasa perlu membentuk Tim Khusus yang memiliki kemampuan ‘diatas rata-rata’ serta dibekali dengan sarana dan prasarana yang lengkap dan memadai agar dapat bergerak cepat apabila terjadi suatu kejadian bencana.

MAKSUD DAN TUJUAN
  1. Tersedianya personil Tagana yang memiliki kemampuan dan kecakapan berkualifikasi ‘expert’ dalam bidang penanggulangan bencana.
  2. Terbentuknya satu Tim Operasi yang mampu bergerak cepat pada saat terjadi bencana.
  3. Tersedianya data suatu kejadian bencana secara cepat, rinci, akurat dan faktual sehingga dapat dijadikan rujukan dan referensi bagi pihak-pihak terkait untuk melakukan tindakan dan kegiatan lanjutan.

HASIL YANG DIHARAPKAN
  1. Meminimalisir jumlah korban bencana.
  2. Memberikan pertolongan dini kepada korban bencana.
  3. Penanganan bagi korban bencana dapat dilakukan secara cepat, tepat dan komprehensif.

BENTUK KEGIATAN
  1. Proses pembentukan TRC TAGANA Banten akan dilaksanakan oleh Tim Perumus yang Independen dan profesional yang telah mendapat mandat penuh dari Pengurus TAGANA Provinsi Banten untuk melaksanakan tahapan proses pembentukan TRC.
  2. Tim Perumus terdiri dari unsur Depsos, BNPB, Basarnas, TNI, Polri, Akademisi serta unsur Tokoh Masyarakat.
  3. Tim Perumus selanjutnya menyusun mekanisme pembentukan TRC, kualifikasi personil, materi keahlian, tahapan perekrutan, proses seleksi, protap TRC, serta proses pelatihan dan pembinaan.
  4. Proses seleksi dilakukan melalui Dua Tahapan. Tahap Pertama, seleksi tingkat Kabupaten/Kota akan menyaring 20 Orang personil terpilih yang akan diikutsertakan dalam seleksi lanjutan. Tahap Kedua, seleksi tingkat Provinsi yang diikuti oleh 160 orang utusan Kabupaten/Kota (masing-masing 20 orang). Seleksi ini akan memilih 20 orang yang dianggap qualifield untuk menjadi anggota Tim Reaksi Cepat (TRC).
  5. TRC yang telah terbentuk akan dibekali keahlian dan perlengkapan penanggulangan bencana berstandar nasional yang selanjutnya bertugas menjadi advance team pada kejadian bencana.

WAKTU & TEMPAT KEGIATAN
  1. Pendaftaran dibuka di masing-masing Kabupaten/Kota mulai 1 Februari 2010 dan ditutup tanggal 31 Maret 2010.
  2. Seleksi Tahap Pertama dilakukan di masing-masing Kabupaten/Kota pada Minggu I & II Bulan April 2010.
  3. Seleksi Tahap Dua dilakukan di Pusdalops TAGANA Prov. Banten pada Minggu III & IV Bulan April 2010.
  4. Proses pelatihan dan pembekalan TRC dilakukan bulan Mei 2010 dengan lokasi kegiatan akan ditentukan kemudian.
  5. Pada bulan Juni 2010 TRC sudah efektif bertugas.

Formulir Pendaftaran Anggota TRC TAGANA Banten.(Download)